Makanan

Makanan diperlukan untuk kehidupan,karena dari makanan didapat energi ( tenaga ) yang diperlujan untuk berbagai faal tubuh.Makanan yang kita santap setiap harinya, haruslah mengandung zat-zat makanan yang diperlukan tubuh, daiantaranya karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Akan tetapi, hidangan yang baik tidaklah cukup hanya mengandung zat-zat tersebut, tetapi juga harus menarik perhatian dan enak rasanya. Oleh karena itu, pada pengolahan makanan digunakan berbagai jenis bahan tambahan yang disebut bumbu. Penggunaan bumbu bergantung pada sifatnya, misalnya sebagai pewarna ( kunyit, dan daun suji ), pemberi rasa ( jeruk, dan cabe ), pemanis ( gula ), atau pemberi aroma ( pandan, lada, vanili).Dewasa ini banyak makanan yang diolah dengan menggunakan bumbu sintetik disamping bumbu alami. Bumbu sintetik ini tergolong bahan yang disebut aditif makanan. Meskipun begitu, aditif makanan tak hanya berfungsi sebagai bumbu saja, misalnya saja bahan pengawet. Jadi, aditif makanan meliputi semua bahan, selain bahan pangan itu sendiri, yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan itu baik pada waktu pengolahan, pengepakan, penyimpanan, atau pengangkutan makanan untuk menimbulkan aspek tertentu pada makanan tersebut.Meningkatnya skandal kontaminasi zat berbahaya pada produk pangan menandakan lemahnya pengawasan pangan pasar ini. Menyangkut masalah impor, tidak ada pengecekan soal keamanan pangan. Pangan asal luar dengan mudah masuk ke Indonesia. Akhirnya muncullah kasus produk pangan yang mengandung bahan kimia berbahaya, makanan yang diolah kembali dari tempat pembuangan, yang kedaluarsa, busuk, atau menggunakan cara-cara tidak aman.

0 komentar:

Posting Komentar